Jumat, 23 September 2011

ANGKUTAN UDARA SUMBANG INFLASI TERTINGGI DI NTT



KUPANG, Flores File -- Perkembangan indeks harga konsumen/inflasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Mei 2011 sebesar 0,23 persen. Sampai pada bulan Mei 2011, NTT sudah mengalami inflasi sebesar 2,09 persen. Sedangkan pada Mei 2010 inflasi tahun yang sedang berjalan sebesar 6,81 persen.
Inflasi di NTT dipicuh oleh sandang dan kesehatan. Sedangkan kelompok bahan makanan dan pendidikan mengalamai penurunan indeks. Andil inflasi terbesar disumbang oleh kelompok transportasi sebesar 0,1682 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, yang disampaikan dalam jumpa pers, Rabu, 01/06/2011, di Kantor BPS NTT, menyebutkan, komoditi utama penyumbang inflasi tertinggi di NTT, antara lain angkutan udara sebesar 0,1653, daging ayam ras sebesar 0,0840, kangkung sebesar 0,0665, ikan selar dan ayam goreng. Sementara sawi putih, ikan gembung, telur ayam ras, cabe merupakan bagian dari komoditas penghambat inflasi di NTT.
Selain itu, perkembangan inflasi Kota Kupang sebesar 0,07 persen. Pada tahun yang sedang berjalan inflasi Kota Kupang sebesar 2,09 persen, dibanding Mei 2010. Pada Mei 2011, terjadi inflasi sebesar 6,82 persen. Terjadinya inflasi itu dipicuh oleh kenaikan harga pada kelompok makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, dan transportasi.
Kelompok bahan makanan dan pendidikan mengalami penurunan ideks. Andil inflasi di Kota Kupang disumbang oleh kelompok transportasi sebesar 0,1945 persen.
Sementara perkembangan impor NTT mengalami kenaikan pada April 2011 dibandingkan Maret 2011. Pada April 201 nilai impor NTT sebesar US$ 1.919. Perkembangan impor dipengaruhi dari komoditas biji-bijian berminyak (kopra) sebesar 89 persen, dengan negara asal impor adalah Timor Leste.
Perkembangan ekspor pada April 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2011. Nilai ekpor per Maret sebesar US$ 3.137.846. Sedangkan pada April 2011 sebesar US$ 297.472. Ini dipengaruhi oleh kelompok komoditas garam, belerang, dan kapur sebesar 16,67 persen, dengan negara tujuan Timor Leste.
Sementara itu Kota Maumere yang mengalami inflasi sebesar 0,20 persen pada April 2011. Pada Mei 2011, Kota Maumere kembali mengalami inflasi sebesar 1,04 persen. Jika dibanding dengan April 2010, Kota Maumere mengalami inflasi year on year sebesar 6,75 persen.
Inflasi di Kota Maumere dipicuh oleh kenaikan harga pada semua kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami mengalami perubahan indeks tertinggi yakni sebesar 2,12 persen. Dan pada kelompok ini pula andil inflasi tertinggi disumbangkan untuk Kota Maumere sebesar 0,839 persen.
Komoditas ikan selar memberikan andil tertinggi dalam inflasi Kota Maumere sebesar 0,3771 persen, sedangkan harga batu bata menjadi komoditas yang menghambat laju inflasi terbesar, yakni 0,1182 persen.

Ditulis oleh:  John N. Bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar